Senin, 08 Februari 2021

Tukang Roti: Aku Ingin Bertemu dengan Imam Ahmad

SUATU ketika Imam Ahmad ingin menghabiskan waktu malam di dalam masjid. Ia berpakaian layaknya orang biasa, sehingga sulit dikenali orang.

Tetapi, oleh penjaga masjid, beliau dilarang menginap di dalamnya.

Imam Ahmad berusaha membujuk si penjaga itu agar bisa menetap di masjid tersebut, namun usahanya sia-sia. Maka, Imam Ahmad berkata, “Aku akan tidur di tempat berpijaknya telapak kakiku sekarang ini!”

Benar saja, Imam Ahmad bin Hanbal akhirnya tidur di tempat berpijaknya telapak kaki beliau.

Dan si penjaga tadi kemudian pergi entah kemana meninggalkan masjid.

Ketika itu, seorang tukang roti lewat dan melihat Imam Ahmad tertidur di teras masjid. Ia menawari beliau untuk menginap di rumahnya. Imam Ahmad pun menerima tawaran tersebut.

Sejurus kemudian ia dan tukang roti tadi pergi meninggalkan masjid untuk menginap di rumahnya.

Setelah sampai, Imam Ahmad disambut dengan penuh penghormatan. Si tuan rumah beres-beres mempersiapkan segalanya untuk Imam Ahmad, dan beliau dipersilahkan untuk beristirahat.

Setelah semuanya dirasa tidak ada yang masalah, tukang roti yang mengajak Imam Ahmad menginap di rumahnya pun mulai membuat adonan roti untuk dijual besok harinya. Si tukang roti meninggalkan Imam Ahmad sendirian. Ada sesuatu yang tidak biasa, didengar oleh Imam Ahmad dari tukang roti tadi. Ternyata tukang roti itu beristighfar dan terus beristighfar dalam kesibukannya mengolah adonan.

Waktu pun terus berlalu, namun tukang roti tadi tidak berhenti dari mengucap istighfar. Keadaannya terus seperti sebelumnya, sehingga membuat Imam Ahmad merasa takjub.

Kemudian pada pagi harinya, beliau bertanya kepada tukang roti itu tentang istighfar yang diucapkan di malam hari.

Tukang roti itu menjawab bahwa ia sudah melakukannya sudah sejak lama. Setiap kali membuat adonan, ia selalu beristighfar.

Rabu, 13 Juli 2011

Terita Tukang Tempe

Tatkala Temperatur Terik Terbakar Terus, Tukang Tempe Tetap Tabah, "Tempe-tempe" , Teriaknya. Ternyata Teriakan Tukang Tempe Tadi Terdengar Tukang Tahu, Terpaksa Teriakannya Tambah Tinggi, "Tahu… Tahu. ..Tahu… !" "Tempenya Terbaik, Tempenya Terenak, Tempenya Terkenal!!", Timpal Tukang Tempe. Tukang Tahu Tidak Terima, "Tempenya Tengik, Tempenya Tawar, Tempenya Terjelek…. !" Tukang Tempe Tertegun, Terhenyak, "Teplakkk… !" Tamparannya Tepat Terkena Tukang Tahu. Tapi Tukang Tahu Tidak Terkalahkan, Tendangannya Tepat Terkena Tulang Tungkai Tukang Tempe. Tukang Tempe Terjengkang Tumbang! Tapi Terus Tegak, Tatapannya Terhunus Tajam Terhadap Tukang Tahu. Tetapi, Tukang Tahu Tidak Terpengaruh Tatapan Tajam Tukang Tempe Tersebut, "Tidak Takut!!" Tantang Tukang Tahu. Tidak Ternyana Tangan Tukang Tempe Terkepal, Tinjunya Terarah, Terus Tonjokkannya Tepat Terkena Tukang Tahu, Tak Terelakkan! Tujuh Tempat Terkena Tinjunya, Tonjokan Terakhir Tepat Terkena Telak. Tukang Tahu Terjerembab. "Tolong.. Tolong.. Tolong..!", Teriaknya Terdengar Tinggi. Tanpa Tunda Tempo, Tukang Tempe Teruskan Teriakannya, " Tempe .. Tempe .. Tempe..Tapi Terus Terdengar Tembakan..Tukang Tempepun Tertembak Tentara Teroris...Teretetetetetetetetetetetetetetetetet!!! Tukang Tempe Terkapar Tertembak...Tukang Tahupun Tertawa Terbahakbahak... TELETAI TERITANYA..Tapek X_X =D